Bahasa tubuh adalah bagian penting dari komunikasi. Hanya dengan melihat
gerakan tubuh, terkadang orang lain bisa mengerti apa yang ingin kita ucapkan.
Berikut adalah beberapa kesalahan bahasa tubuh yang biasa terjadi namun tak semua orang menyadari. Jika Anda bisa mengakhiri kebiasaan ini, Anda pasti akan berterima kasih pada diri Anda nanti.
1. Fidgetting
Menghadapi saat-saat yang penting dalam hidup memang kerap membuat kita
gelisah. Jika kegelisahan ini sering terjadi, maka ini ada hal yang tidak beres
dengan diri Anda.
Biasanya, orang cenderung melakukan fidgetting atau gerakan kecil dangan
kaki atau tangan dan dilakukan secara tidak sadar dan berulang-ulang.
Pakar bahasa tubuh, Tonya Reiman mengatakan bahwa fidgetting menunjukkan
kegugupan dan kurangnya kekuatan.
Fidgetting ini merupakan respons dari kecemasan, bisanya berupa gerakan
seperti memutar-mutar kunci atau menyentuh rambut dengan jari tangan.
Tentu saja gerakan ini cukup mengganggu. Selain itu, sering menyentuh
rambut juga bisa merusak rambut Anda. Kebiasaan ini memang sulit dihentikan.
Tapi, Anda bisa mencoba menghentikannya dengan bermain stress ball atau bola
stres saat rasa gugup menerpa.
2. Menyilangkan lengan
Banyak orang sering menyilangkan lengan mereka hanya karena mereka tidak
tahu apa yang harus dilakukan dengan tangan mereka.
Ahli bahasa tubuh, Patti Wood mengatakan bahwa Anda harus selalu menjaga
tangan Anda tetap dalam pandangan saat berbicara.
"Ketika lawan bicara tidak dapat melihat tangan Anda, mereka
bertanya-tanya apa yang Anda sembunyikan," ucapnya.
3. Melakukan hal yang aneh dengan tangan
Ada orang yang tidak melakukan gerakan apapun saat berbicara. Namun, ada
juga yang sebaliknya.
Dilansir dari The Washington Post, konsultan perilaku Vanessa Van Edwards
mengatakan bahwa bahwa menggunakan gerakan tangan saat berbicara sebenarnya
adalah cara yang efektif untuk melibatkan lawan bicara.
Caranya adalah, hindari isyarat tangan yang akan membuat Anda terlihat
ragu-ragu. Intinya, jangan melakukan gerakan yang dibuat-buat.
4. Berjalan dengan kaki terseret
Manusia terkadang terlalu cepat saat menilai seseorang. Hanya dengan
melihat cara berjalan saja orang bisa melakukan banyak penilaian terhadap
pribadi kita.
Jadi, kita pun harus memperhatikan cara berjalan agar tidak mendapat
penilaian buruk dari mereka.
Berdasarkan laporan BBC, cara kita berjalan pun ternyata dapat menentukan
risiko untuk dirampok. Penjahat akan menghindari orang-orang yang berjalan
dengan rasa percaya diri sebagai target kejahatan mereka.
Memang sulit untuk mengubah cara kita berjalan. Namun, berjalan dengan
penuh percaya diri dan langkah kaki yang terkoordinasi itu penting. Langkah
kaki yang diseret-seret justru menunjukan rasa tidak percaya diri kita.
Baca Juga :
- 10 Tanda Anda Sedang Mengalami Stres Berat
- 10 Tanda Paling Umum Suami Anda Sedang Selingkuh - New !!
- 3 Cara Sederhana Merasa Bahagia
- 3 Kalimat untuk Menjatuhkan Orang yang Sombong
- 7 Bahasa Tubuh Ini Akan Membuatmu Disukai dengan Cepat
- Inilah 5 Alasan Kenapa Orang yang Bahagia dengan Pasangannya Tidak Suka Curhat di Media Sosial, Apakah Anda Salah Satunya?
5. Lupa Senyum
Ahli bahasa tubuh, Tonya Reiman, juga mengatakan bahwa senyum menunjukan
kepercayaan diri, keterbukaan, kehangatan dan semangat.
"Ini juga memicu neuron cermin bagi lawan bicara Anda,
menginstruksikan mereka untuk tersenyum kembali. Tanpa senyuman, seseorang
sering terlihat muram atau menyendiri," jelasnya.
Neuron cermin ini merupakan sel saraf yang mencerminkan gerakan orang
lain. jadi, saat melihat orang lain melakukan sesuatu kita juga akan melakukan
hal yang sama.
6. Mengabaikan lawan bicara
Tidak ada yang lebih menjengkelkan selain berbicara dengan orang yang
tidak memperhatikan kita.
Terkadang, saat berbicara dengan seseorang ada saja gangguan yang muncul,
seperti ponsel yang berdering yang membuat kita tergoda untuk memeriksa ponsel
kita.
Atau bahkan, kita sibuk sendiri saat ada orang lain yang berbicara dengan
kita. Kita harus memikirkan kembali hal ini. Jangan sampai orang lain merasa
kita abaikan saat berbicara dnegan kita.
Tentunya kita tak ingin dianggap sebagai orang yang kasar dan tidak
peduli, bukan?
7. Membungkuk
Berdirilah dengan tegak. Beberapa kebiasaan buruk terkadang membuat tubuh
kita menjadi bungkuk, misalnya membungkuk saat menulis atau duduk.
Dilansir dari Psychology Today, membungkuk membuat kita terlihat tidak
percaya diri dan berakibat buruk bagi punggung kita. Jadi, mulai saat ini
berdirilah dengan tegak. Cara ini tidak hanya memperbaiki citra Anda tetapi
juga kesehatan.
8. Tidak melakukan kontak mata
Mata adalah cerminan hati.
Sharon Sayler, penulis buku What Your Body Says (And How to Master the
Message) mengatakan bahwa kontak mata yang ideal adalah kontak mata yang
sekilas bukan kontak mata yang lama dan tajam.
Menatap terlalu lama bisa membuat siapa pun yang Anda ajak bicara merasa
tidak nyaman. Di sisi lain, menghindari kontak mata juga menunjukkan rasa jijik
atau kurang percaya diri.
9. Terlalu pendiam
Diam dan mendengarkan apa yang diucapkan lawan bicara memang bagus. Tapi,
terlalu tenang dalam percakapan juga membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Atau justru, menunjukan rasa ketidak tertarikan kita.
Sebagai gantinya, cobalah untuk bercermin pada orang yang Anda ajak
bicara. Bukan berarti Anda harus meniru gerakan mereka. Ini justru membuat
mereka tersinggung.
Namun, salinlah beberapa isyarat dan ungkapan mereka secara halus.
Dilansir dari Psychology Today, Dr Jeff Thompson mencatat bahwa bercermin
pada lawan bicara akan membuat orang menganggap Anda positif dan persuasif.
Ini memang bukan hal yang mudah. Apalagi, jika Anda bukanlah orang yang
ekspresif. Tapi, Anda tetap harus mencobanya untuk memperbaiki citra diri.
10. Ketidaksesuaian komunikasi verbal dan nonverbal
Anda mungkin mengatakan semua hal dengan cara yang benar. Namun, jika
bahasa tubuh dan kata-kata tidak sesuai, itu hanya akan membuat orang lain
salah persepsi.
Para periset dari Sacred Heart University, Amerika Serikat, telah
meneliti fenomena ini. Dengan menggunakan pasangan yang sudah menikah sebagai
sampelnya, periset menukan bahwa ketidak sesuaian antara kata-kata dan sinyal
telah membawa beban pesan emosional.
No comments:
Post a Comment