ilustrasi copyright eva-health.com |
Saat memasak, minyak
goreng menjadi salah satu bahan utama yang wajib tersedia di dapur. Apalagi
pada sajian lauk nusantara yang pasti ada minimal satu lauk yang digoreng atau
ditumis. Bisa dibilang minyak goreng adalah sahabat para ibu.
Inilah mengapa para ibu
harus pintar memilih minyak goreng yang baik untuk kesehatan. Sebab setiap hari
kita pasti memasak menggunakan minyak goreng.
Menurut Dr. Reisa Broto
Asmoro menggunakan minyak goreng memang sudah jadi kebutuhan masyarakat
Indonesia sehari hari. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa di setiap rumah
tangga pasti ada makanan yang diolah dengan cara digoreng. Untuk meminimalkan
resiko berlebih penggunaan minyak goreng ini, maka harus diantisipasi saat
menggoreng dengan jumlah takaran yang tidak terlalu banyak.
Apa Sih Ciri-Ciri Minyak Goreng yang Baik dan Sehat?
“Konsumen perlu tahu
minyak goreng baik itu seperti apa,” ujarnya. Lalu bagaimana minyak goreng yang
baik untuk kita konsumsi?
Pastikan terbuat dari
bahan yang berkualitas bukan dari bahan yang berbahaya untuk tubuh.
Memiliki titik didih yang
tinggi sehingga kalau digunakan untuk menggoreng tidak mudah mengalami
oksidasi.
Berwarna bening dan tidak
cepat menghitam sehingga meminimalkan resiko kanker.
“Kemudian tidak mudah beku
yang menandakan bahwa kandungan asam lemak jenuhnya rendah sehingga bisa
meminimalkan peningkatan kolesterol jahat yang bisa beresiko buruk bagi tubuh
kita. Lalu terakhir karakternya harus seperti air, yaitu tidak lengket dan mudah
mengalir, tentunya yang harus sangat dikit nempel di makanan. Karena apabila
terlalu menyerap di makanan, dikhawatirkan ini bisa menimbulkan resiko obesitas
dan penyakit lainnya,” ujar dokter yang menjadi host acara kesehatan terkemuka
yaitu Dr. OZ Indonesia.
Tidak hanya mengetahui
seperti apa ciri-ciri minyak goreng baik, namun masyarakat juga perlu
mengetahui bagaimana cara memakai minyak goreng yang benar saat memasak.
Begini Cara Memakai Minyak Goreng dengan Baik Agar Lebih Sehat
Sebagai seorang ahli gizi,
Rita Ramayulis, DCN, M.Kes yang telah banyak menerbitkan buku-buku tulisan
mengenai hidup sehat mengatakan, salah satu kebiasaan yang salah saat memasak
menggunakan minyak goreng adalah menggunakannya secara berulang-ulang hingga
minyak berubah warna.
“Saat memanaskan minyak
goreng dengan suhu tinggi dan digunakan secara berulang akan mengakibatkan
minyak mengalami kerusakan karena adanya oksidasi yang membuat makanan menjadi
bau tengik, berubahnya komposisi pada asam lemak tidak jenuh, berubahnya warna
minyak, dan jumlah minyak lebih banyak terserap dalam makanan,” ungkapnya.
Untuk itu, penggunaan
minyak goreng yang baik menjadi pilihan tepat bagi masyarakat Indonesia karena
dapat mengurangi jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh. Rita Ramayulis
menambahkan, “Minyak goreng yang baik terlihat jernih dan bening, memiliki
aroma yang khas, semakin rendah jenis lemak jenuhnya maka semakin sehat. Hal ini
dapat dideteksi dari kondisinya yang tidak mudah beku, teksturnya tidak terlalu
kental tapi bening seperti air,” tuturnya.
Tidak hanya itu, gaya
hidup sehat dengan cara mengatur pola makan yang benar sangat penting dilakukan
demi terhindar dari berbagai penyakit. Salah satu yang harus diterapkan adalah
mengkonsumsi makanan sehat, walaupun kebiasaan mengkonsumsi makanan yang
digoreng atau ditumis tidak dapat dihindari namun konsumen tidak perlu khawatir
karena penggunaan minyak goreng yang sedikit nempel di makanan tetap membuat
hasil makanan tersebut baik untuk dikonsumsi.
“Pertama kali yang harus
diperhatikan ketika memilih minyak goreng adalah jika warnanya semakin bening
dan jernih maka semakin baik. Tahapan pembuatan minyak goreng dilakukan lebih
dari 2x karena semakin banyak melewati proses penyaringan maka semakin rendah
kandungan lemak jenuhnya. Sehingga menghasilkan minyak goreng yang tidak kental
namun bening seperti air agar saat digunakan minyaknya sangat sedikit nempel di
makanan,” tutup Rita Ramayulis.
Hal ini yang membuat SunCo
sebagai produsen minyak goreng ternama di Indonesia fokus memproduksi minyak
goreng berkualitas dengan melalui 5 tahapan proses yakni, 3 kali proses
pemurnian, dan 2 kali proses penyaringan agar menghasilkan minyak yang bening,
tidak cepat menghitam, tidak mudah beku, dan karakternya seperti air. Sehingga
ketika dipakai untuk menggoreng atau menumis menghasilkan makanan yang gurih,
rasa gorengan yang crispy, dan tentunya “dikit nempel di makanan.”
No comments:
Post a Comment