Fakta tentang vagina harus diketahui oleh semua perempuan, agar mengenal organ tubuhnya sendiri, dan bisa merawatnya dengan baik.
Fakta tentang vagina masih banyak yang belum tahu, terutama para wanita sang pemilik vagina itu sendiri. Selain kemampuannya memulihkan diri pasca kelahiran bayi yang menakjubkan, masih banyak hal lain yang luar biasa tentang organ tubuh penting wanita yang satu ini.
Alyssa Dweck, asisten profesor klinis di bidang ginekolog di New York mengatakan, “Mekanisme penyembuhan diri pada vagina sungguhlah luar biasa.”
1. Vagina tidak hanya mencakup satu organ, tapi beberapa anatomi sekaligus
Fakta tentang vagina: dia adalah anatomi lengkap di tubuh bagian bawah perempuan.
Fakta tentang vagina yang pertama, dia tidak hanya satu organ tempat keluarnya darah haid setiap bulan dan jalan bayi lahir. Sebutan vagina sebenarnya ditujukan pada kanal otot yang menghubungkan serviks ke bagian luar tubuh.
Bagian luar tubuh dalam sistem reproduksi, disebut vulva. Mencakup labia mayora (bibir luar vagina), labia minora (bibir dalam vagina), dan klitoris yang kaya akan saraf sensitif, berfungsi untuk kepuasan dalam hubungan seksual bagi perempuan.
2. Vagina mampu membersihkan sendiri
Jangan pernah tertipu dengan iklan pembersih vagina. Fakta tentang vagina yang penting diketahui ialah, dia bisa membersihkan sendiri secara alami. Cukup bersihkan dengan air dan sabun dari luar, tidak perlu memasukkan apapun ke dalamnya, karena justru bisa memicu infeksi.
3. Vagina penuh dengan bakteri baik
Di dalam vagina, terdapat ekosistem berisi mikroba dan bakteri baik yang harus selalu dijaga keseimbangannya. Termasuk kadar keasaman vagina.
4. Vagina tidak butuh perawatan ‘spa’
Beberapa artis melakukan spa vagina, hingga membuat perawatan spa vagina menjadi populer. Namun sebenarnya hal tersebut tidaklah terlalu perlu untuk dilakukan. Karena justru bisa memicu infeksi, atau luka bakar di bagian paling sensitif tubuh Anda.
Sedangkan untuk menghilangkan rambut vagina, tergantung pada keputusan Bunda dan suami. Tapi spa vagina sebaiknya tidak perlu dilakukan.
5. Vagina tidak semestinya berbau seperti bunga
Fakta tentang vagina: Tidak semestinya memiliki wangi bunga
Fakta tentang vagina yang satu ini, seringkali menjadi bias saat melihat iklan tentang produk pembersih vagina dengan embel-embel ‘wangi’. Padahal, vagina memiliki aroma sendiri yang khas dan dihasilkan secara alami oleh tubuh kita.
Bau vagina akan berubah-ubah mengikuti siklus menstruasi, pola makan, dan juga kadar air di dalam tubuh. Tetapi, jika Bunda menyadari vagina berbau tidak sedap yang tidak biasa, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke dokter.
6. Vagina butuh ruang untuk bernapas
Lingkungan yang lembab dan hangat, bisa membuat jamur dan bakteri berkembang biak. Karenanya selalu gunakan pakaian dalam yang berbahan sejuk dan membuat kulit bisa bernapas. Hindari pemakaian celana jins ketat terlalu sering dan lama.
Penggunaan panty liner terlalu sering juga tidak dianjurkan, karena menghambat vagina untuk bernapas. Dr. Dweck menyarankan agar para wanita tidur tanpa memakai pakaian dalam, agar vagina bisa bernapas dengan bebas.
7. Vagina memberi tanda saat Bunda sedang subur
Cairan vagina selalu berubah mengikuti siklus menstruasi dan ovulasi, seiring dengan hormon yang naik turun. Bentuk dan warna cairan vagina bisa memberitahu Bunda kapan masa subur sedang terjadi, dan waktu terbaik untuk melakukan seks agar terjadi pembuahan.
Baca Juga :
8. Gatal tidak selalu tanda bahwa vagina mengalami infeksi
Fakta tentang vagina yang terasa gatal, tidak berarti penyakit.
Fakta tentang vagina berikutnya ialah, rasa gatal yang terasa pada area tersebut tidak selalu bermakna Bunda mengalami infeksi jamur. Hilda Hutcherson, Profesor kandungan di Pusat kesehatan Universitas Columba menyebut, ada banyak penyebab vagina menjadi gatal.
Contohnya, bahan pakaian, iritasi setelah mencukur, atau reaksi pada produk sabun yang digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian. Cairan vagina yang terinfeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab gatal.
Selalu konsultasi ke dokter sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan jenis apapun. Jenis perawatan yang salah bisa membuat kondisi gatal di vagina semakin memburuk.
9. Infeksi jamur vagina tidak bisa diobati dengan yogurt
Banyak yang meyakini, bahwa infeksi jamur di vagina bisa diobati dengan mengkonsumsi yogurt, atau mengoleskannya di area vagina. Padahal hal ini tidak terbukti mencegah apalagi mengobati infeksi jamur di vagina.
Tetapi, beberapa wanita menemukan bahwa mengoleskan yogurt bisa mengurangi rasa gatal yang dirasakan, akibat infeksi jamur. Dr. Dweck mengingatkan, meskipun tidak berbahaya, yogurt tidak bersifat menyembuhkan, sehingga tetap harus ke dokter untuk melakukan perawatan.
Hal penting yang harus diingat, jika ingin menggunakan yogurt untuk mengurangi gatal di vagina, pakailah yogurt tawar tanpa rasa yang tidak memiliki tambahan gula. Karena kadar gula sekecil apapun sangat disukai oleh jamur, sehingga akan membuatnya berkembang biak lebih banyak.
10. Vagina tidak sekedar ‘lubang’
Para ahli menganggap vagina sebagai sebuah ‘ruang penuh potensi’, yang tidak terbuka setiap saat. Dinding vagina saling melipat, namun bisa meregang dan melebar selama penetrasi seksual, atau ketika melahirkan bayi.
11. Tidak akan ada benda yang hilang saat masuk vagina
Beberapa objek kecil yang masuk ke dalam vagina, seperti kondom yang terlepas saat berhubungan, atau tampon yang digunakan ketika menstruasi, tidak akan pernah hilang. Biasanya hanya akan tersangkut di dinding belakang vagina dan agak sulit dicapai.
Jika Anda merasa kesulitan mengambil sesuatu yang masuk ke dalam vagina, pergilah ke dokter kandungan. Tidak perlu merasa malu, karena dokter kandungan pastinya akan mengerti situasi Anda setelah dijelaskan.
12. Hati-hati menggunakan produk yang dimasukkan ke vagina
Meskipun benda kecil yang dimasukkan ke dalam vagina tidak akan hilang, namun bukan berarti Bunda bebas memasukkan apa saja ke dalamnya. Dr. Hutcherson mengingatkan, agar jangan pernah memasukkan benda yang tidak bisa dikeluarkan.
Contohnya gula cair, madu atau benda lain berbentuk cairan manis. Karena hal tersebut bisa mengubah kondisi dalam vagina dan kadar pH di dalamnya, yang membuatnya mudah terkena infeksi. Terutama jamur vagina sangat suka dengan gula, sehingga rentan terkena infeksi jamur.
13. Ada solusi untuk mengatasi vagina kering
Salah satu penyebab penyebab vagina kering, adalah rendahnya kadar hormon estrogen di dalam tubuh Bunda. Hal ini juga menyebabkan vagina berkurang elastisitasnya, jaringannya lebih tipis dan mudah cedera. Sehingga membuat hubungan seksual terasa sakit.
Namun, Bunda tidak perlu khawatir. Ada banyak produk pelembab vagina yang bisa digunakan untuk mencegah vagina kering. Menggunakan pelumas saat berhubungan seksual juga disarankan agar tidak terasa sakit.
Beberapa dokter akan memberikan obat perangsang hormon estrogen untuk mengurangi gejala vagina kering.
14. Seks membuat vagina tetap sehat
Seks diketahui membakar kalori, mengurangi stres, juga meningkatkan imunitas, serta membuat Bunda lebih dekat dengan suami. Tetapi, ada manfaat kesehatan lain yang bisa Bunda dapat dari aktifitas ranjang ini.
Dr. Hutcherson menjelaskan, “Seks membuat vagina tetap hidup dan terlubrikasi, terutama saat wanita bertambah tua dan tingkat estrogennya menurun. Aktifitas seksual membuat darah tetap mengalir ke vagina, dan mengurangi perubahan negatif yang terjadi saat wanita menopause.”
15. Setiap vagina memiliki bentuk yang unik dan berbeda
Jika selama ini Bunda beranggapan bahwa vagina terlihat sama pada semua perempuan, maka hal tersebut salah. Bentuk, warna, panjang dan tebalnya labia hingga ukuran klitoris sangatlah bervariasi pada setiap perempuan.
Para dokter kandungan juga tidak akan menyebut pasiennya memiliki bentuk vagina yang aneh, kecuali hal tersebut mengakibatkan masalah kesehatan, seperti kesulitan saat berhubungan seks.
Warna vagina juga berubah secara rutin, terutama karena pengaruh hormon yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan. Jadi, jika suami melihat ada yang berbeda di tubuh Bunda, katakan padanya bahwa hal tersebut adalah normal.
No comments:
Post a Comment