Yang Terjadi di Otak dan Tubuh jika Kurang Tidur Menurut Profesor Ilmu Saraf


Seorang profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California, Berkeley, California, Matthew Walker membeberkan efek kurang tidur pada otak dan tubuh. Kurang tidur sebenarnya akan mencegah otak membuat ingatan baru. Anda seolah-olah hampir tidak tidur. Kotak memori otak mati.

Protein beracun juga akan berkembang di otak bila kurang tidur. Protein yang disebut beta-amiloid terkait dengan penyakit Alzheimer. Untuk menghilangkan protein beracun ini hanya terjadi saat Anda tidur nyenyak di malam hari.

Jika Anda tidak cukup tidur tiap malam, maka lebih banyak protein beracun tersebut terbentuk. Semakin banyak protein beracun yang terbentuk, semakin besar risiko Anda mengalami demensia di kemudian hari, dilansir dari Business Insider, Rabu (27/12/2017).

Sistem kekebalan tubuh juga berdampak. Jika tidur 4-5 jam semalam, maka ada pengurangan 70 persen sel kekebalan antikanker, yang melawan kanker.

Durasi tidur singkat dapat memunculkan risiko Anda mengembangkan berbagai bentuk kanker. Misal, kanker usus, kanker prostat, dan kanker payudara.

Baca Juga :


Kurang tidur memengaruhi sistem kardiovaskular.


Efek kurang tidur juga memengaruhi sistem kardiovaskular. Tekanan darah akan meningkat. Jika Anda tidur 6 jam atau kurang, maka Anda berisiko terkena serangan jantung fatal atau stroke sebesar 200 persen.

Lantas berapa lama orang bisa bertahan tanpa tidur, sebelum akhirnya mulai mengalami penurunan fungsi otak? Matthew menjawab, sekitar 16 jam orang dapat terjaga (tanpa tidur).


Lebih dari 16 jam, orang akan mengalami kemunduran mental dan kemerosotan fisiologis tubuh. Untuk mencegah hal tersebut, Anda memerlukan sekitar 8 jam tidur. Ini demi memperbaiki kerusakan otak dan tubuh tetap terjaga baik.

No comments:

Post a Comment