Bogor - Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia dan merupakan permasalahan penyakit yang sangat besar.
Bahkan,
setiap tahun saja, terdapat 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6
juta diantaranya meninggal dunia. Kanker kelenjar getah bening (kanker limfoma)
berada pada urutan ke-10 penyakit kanker terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan
hal tersebut, Juhrotul Aeniah, mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB)
melakukan penelitian dengan judul : Aktivitas Antikanker Kelenjar Getah Bening
(LIMFOMA) secara In Vitro dari Spirulina platensis (alga hijau biru) yang
Dikultivasi dalam Media Organik yang dibimbing oleh Dr. Iriani Setyaningsih dan Dr.
Kustiariyah Tarman.
Kalau
sekarang kan pegobatan penyakit kanker bisanya dilakukan dengan cara operasi,
radiasi dan kemoterapi. Pengobatan dengan cara tersebut menimbulkan efek
samping, supresi sumsum tulang, gangguan saraf dan kerusakan fertilisasi, ujar Aeni.
Aeni
mengatakan bahwa saat ini negara maju maupun negara berkembang cenderung
kembali menggunakan obat alam untuk penyembuhan berbagai penyakit. Salah satu
bahan alami yang mempunyai potensi sebagai antikanker yaitu Spirulina
platensis.
Namun,
media yang biasa digunakan Spirulina platensis yaitu media Walne dan Zarrouk
harganya mahal, karenanya ia membuat penelitian dengan menggunakan media
organik yang tersusun dari pupuk urea, Plant Catalyst, dan RI1.
Spirulina
platensis yang ditumbuhkan dalam media organik belum diketahui aktivitasnya
sebagai antikanker, itulah sebabnya saya melakukan penelitian ini. Penelitian
ini untuk menentukan aktivitas antikanker kelenjar getah bening dari biomassa,
ekstrak kasar dan fikosianin dari Spirulina platensis yang dikultivasi dalam
media organik, terangnya.
Dalam
penelitiannya, pengujian antikanker dilakukan seccara in vitro menggunakan
metode Mikrotetrazolium (MTT) assay. Inilah salah satu keunikan pada penelitian
ini, karena prinsip dan metodenya yakni mengukur aktivitas hidrogenase
mitokondria pada sel-sel hidup yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi MTT
menjadi formazan.
Berdasarkan
hasil penelitiannya, terjadi penghambatan pada sel raji, salah satu sel kanker
kelenjar getah bening yang dapat digunakan untuk pengujian kanker kelenjar
getah bening. Hal tersebut diduga karena sampel memiliki komponen aktif.
Komponen
aktif inilah yang berpotensi sebagai antikanker. Bukan hanya itu, Aeni juga
menerangkan adanya pertumbuhan sel normal yang menjadi abnormal akibat mutasi
sel limfosit (sel darah putih) pada sistem limfatik yang disebut sebagai kanker
kelenjar getah bening.
No comments:
Post a Comment