Diabetes melitus atau biasa disebut dengan kencing manis merupakan penyakit yang disebabkan kerusakan pengaturan kadar gula darah dalam tubuh. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang atau komplikasi penyakit ke berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, pembuluh darah, dan jantung.
Menurut
data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), jumlah tertinggi diabetes
mellitus adalah penduduk usia 15 tahun k eatas. Tapi hanya 30 persen saja yang
sudah terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak menyadari dirinya memilki diabetes.
Di
Indonesia, jumlahnya meningkat dari 5,7 persen pada 2007 hingga 6,9 persen pada
tahun 2013. Diperkirakan juga pada tahun 2030 jumlah penderita diabetes
mellitus di Indonesia akan mencapai 21,3 juta orang. Diabetes di Indonesia
merupakan penyebab kematian terbesar ketiga dengan persentase 6,7 persen
setelah jantung (12,9%) danstroke (21,1%).
Berdasarkan
data penduduk Indonesia yang mengalami diabetes, maka diperlukan deteksi awal
untuk mengetahui apakah Anda memilki risiko diabetes. Bagaimana cara mendeteksi
penyakit diabetes? Mungkin cara yang paling akurat adalah dengan melakukan tes
darah di laboratorium.
Namun,
ada beberapa gejala yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit
diabetes. Gejala-gejala tersebut bisa saja sudah terasa, namun belum disadari
bahkan terkadang diabaikan. Berikut tujuh gejala diabetes yang sering
diabaikan.
Gejala awal untuk mendeteksi diabetes
1. Kaki sakit dan mati rasa
Kadar
gula darah yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan pada saraf-saraf
tubuh. Tak semua orang yang mengalami gejala ini. Namun orang yang mengalami
diabetes, akan merasa mati rasa, kesemutan, dan rasa sakit pada tubuh, terutama
di kaki. Gejala seperti ini biasanya terjadi pada seseorang yang sudah
mengalami diabetes selama 5 tahun atau lebih.
2. Pandangan kabur
Pandangan
kabur pada diabetesi biasanya berasal dari gangguan lensa (katarak) atau
gangguan saraf mata (retinopati diabetikum). Kondisi gula darah yang cukup
tinggi dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya
proses katarak. Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan
pembuluh darah kecil di mata terganggu bahkan pecah sehingga saraf mata
(retina) tidak dapat bekerja dengan baik.
3. Perubahan keadaan kulit
Kadar
insulin yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada kulit.
Jika ada perubahan yang terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda
memiliki diabetes. Perubahan bisa saja ditandai dengan kulit yang menjadi
gelap, bersisik, hingga muncul keriput dini.
4. Rentan terhadap infeksi atau
penyakit
Seseorang
dengan gejala awal diabetes cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri
maupun jamur karena mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun.
Mikroorganisme tersebut membutuhkan glukosa sebagai sumber energinya. Infeksi
dapat tumbuh dalam lipatan kulit yang hangat dan lembab, seperti antara jari
tangan dan kaki, di bawah payudara, atau di dalam atau di sekitar alat kelamin.
5. Gusi merah dan bengkak
Diabetes
dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan kemampuan Anda untuk melawan
infeksi sehingga meningkatkan risiko infeksi pada gusi dan rahang gigi Anda.
Gusi Anda dapat bengkak atau mungkin mengalami luka.
6. Lambatnya penyembuhan luka
Gula
darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan saraf di
daerah tubuh sehingga mengganggu proses penyembuhan alami tubuh Anda.
Mengetahui
gejala diabetes lebih awal akan memudahkan Anda untuk mengatasi gejala tersebut
dan bahkan dapat mencegahnya. Diabetes dapat dicegah dengan melakukan olahraga
teratur, menjaga pola hidup sehat dan menjaga kadar gula darah tetap normal.
Untuk
menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi gula, tapi bukan
berarti Anda jadi anti gula, yang dapat Anda lakukan adalah mengganti gula
harian Anda. Gunakan pemanis rendah kalori dan bebas gula untuk mencegah
diabetes dan mengontrol asupan kalori. Sekarang sudah banyak tersedia pemanis alami dengan menggunakan bahan-bahan yang aman, seperti daun stevia.
No comments:
Post a Comment