www.boldsky.com |
Ungkapan “sehat apapun
ukuran tubuhmu” adalah pernyataan yang salah. Studi kami yang terbaru
memperlihatkan jika Anda dikategorikan mengalami obesitas tapi secara metabolis
sehat (yang disebut sebagai gemuk tapi sehat atau “fat but fit”), Anda tetap
saja memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dibanding orang
bermetabolisme sehat yang berat badannya normal.
Gemuk tapi sehat sudah
menjadi debat sengit sepuluh tahun terakhir. Dari sudut pandang kesehatan
masyarakat, debat ini penting. Namun kita sebaiknya mengeluarkan tenaga lebih
untuk mereka yang memiliki risiko tinggi penyakit kardiovaskular (seperti
serangan jantung, gagal jantung, dan stroke), sementara mengurangi tenaga untuk
mereka yang memiliki risiko penyakit kardiovaskular rendah.
Banyak orang berpikir jika
Anda mengalami obesitas tetapi tidak mengidap diabetes tipe 2, tekanan darah
tinggi, atau kolesterol tinggi, maka Anda bisa diperlakukan seperti mereka yang
berat badannya normal dan tidak memiliki abnormalitas metabolisme tersebut.
Tapi bukti-bukti baru mengungkap bahwa obesitas termasuk faktor risiko untuk
kesehatan jangka panjang meski secara metabolis orang tersebut saat ini sehat.
Satu studi observasi
baru-baru ini, yang diikuti 18.000 peserta dari sepuluh negara Eropa, menemukan
orang-orang yang mengalami obesitas memiliki risiko penyakit jantung koroner
yang lebih tinggi daripada orang dengan berat badan normal bermetabolisme
sehat. Studi kami mendukung bukti itu dan bahkan mengungkap beberapa hal lain.
Baca Juga :
- 1 Bulan Sebelum Stroke Tubuh Akan Tunjukkan Gejala Ini
- 10 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Merusak Kesehatan ( Bagian II)
- 10 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Merusak Kesehatan (Bagian I)
- 3 Hal yang Terjadi pada Manusia Menjelang Kematian!!
- 6 Tanda Peringatan dari Tubuh Ini Menunjukkan Liver Sudah Dipenuhi Racun, Bahaya!
- Apa itu OA (osteoarthritis, pengapuran sendi)?
- Apa itu gangguan pencernaan?
- Awas!! Jangan Sepelekan Asam Lambung Tinggi
- Cara Mudah Membedakan Nyeri Pinggang dan Sakit Ginjal
- Cegah Stoke dan Serangan Jantung Dengan Buah Ini
- Diet Tidak Konsisten, Ini Efeknya!!!
Studi terbesar di topik ini
Studi kami, sejauh ini,
adalah studi observasi prospektif terbesar yang meneliti orang-orang kegendutan
yang secara metabolisme sehat. Kami menggunakan data 3,5 juta orang, berusia 18
tahun ke atas, yang kami dapatkan dari basis data kesehatan dasar di Inggris.
Kami bukan hanya ingin
mengetahui apakah ada hubungan antara obesitas dan metabolisme sehat dengan
mengalami penyakit jantung koroner kemudian hari. Kami juga ingin tahu apakah
ada hubungan antara stroke, stroke ringan (juga dikenal sebagai serangan
iskemik sesaat), gagal jantung, dan peripheral vascular disease. Kami juga
meneliti apakah orang dewasa kegemukan yang sehat mempertahankan kesehatan
metabolisme mereka pada periode studi selanjutnya.
Peserta yang dikelompokkan
sebagai “terlalu gemuk dan sehat secara metabolis” adalah mereka yang tidak
menderita diabetes, memiliki lemak darah tidak normal atau tekanan darah
tinggi, pada awal studi.
Dari 3,5 juta peserta,
yang tidak mengalami penyakit kardiovaskular di awal studi, 15% di antaranya
dikelompokkan sebagai obesitas yang sehat secara metabolis. Dalam periode
tindak lanjut standar, selama lima tahun, dari mereka yang tadinya secara
metabolis sehat dan obesitas, 6% di antaranya mengalami diabetes, 12% memiliki
lemak darah abnormal, dan 11% memiliki tekanan darah tinggi.
Dibandingkan dengan orang
yang berat badannya normal dan secara metabolis sehat, orang obesitas yang
bermetabolisme sehat memiliki risiko jantung koroner lebih tinggi sebanyak 50%,
risiko stroke 7% lebih tinggi, dan risiko gagal jantung dua kali lipat. Risiko
lebih tinggi ini tidak ditentukan oleh umur, jenis kelamin, merokok, atau
status sosial ekonomi karena kami juga sudah memasukkan faktor-faktor ini
dikalkulasi kami.
Bukan kondisi tidak berbahaya
Lantas, apakah Anda bisa
gemuk tapi sehat? Jika yang dimaksud dengan sehat adalah kesehatan
kardiovaskular, jawabannya adalah tidak.
Dengan menimbang faktor
perbedaan genetik terkait orang yang cenderung gemuk, kami bisa membayangkan
bahwa di antara populasi orang kegemukan tentu akan ada yang tidak memiliki
risiko tinggi komplikasi terkait obesitas, seperti penyakit kardiovaskular.
Tapi bukti-bukti sudah
terkumpul bahwa secara umum obesitas bermetabolisme sehat bukanlah kondisi yang
tidak berbahaya. Kerja riset pada masa mendatang harus berfokus pada menemukan
cara paling efektif bagi masyarakat umum untuk mencegah obesitas dan strategi
mengendalikannya.
(Rishi Caleyachetty,
Epidemiologist, University of Birmingham)
No comments:
Post a Comment